biru...
itu yang ku lihat saat pertama aku membuka mataku..
dinding kamar ku yang biru..
dengan sinar yang membuat mataku sedikit perih..
menyilaukan..
aku melirik ke kiri.. dan kulihat hari yang begitu mendung.
dan saat aku melirik ke arah kanan..
ku dapati sesosok laki-laki sedang tertidur...
menompang kepalanya dengan tangan ke ranjangku..
siapa...??
tidak seperti papaku...
aku menggerakkan tangan ku yang begitu kaku..
sedikit sakit.
namun ku paksakan dengan sekuat tenaga..
begitu menyadari sesuatu ada yang bergerak.
sosok itu mengangkat kepalanya..
dan langsung menatapku lekat..
mataku membesar...
aku terkejut..
dia.. dengan senyum yang masih ku ingat..
menggenggam erat tanganku dan berkata..
"akhirnya kamu bangun dari tidurmu..."
Aku berhenti menulis sejenak. Masih ku ingat Hari itu... hari yang begitu indah. Tapi... sesuatu...
Kemudian ku lanjutkan menulis lagi.
kertas putih...
aku senang.. sangat senang...
aku menjadi dekat dengannya..
dan saat itu, tak pernah lagi kulihat papa ku berwajah sedih.
aku melihatnya tersenyum dan selalu memberi ku semangat..
semua hari-hari berubah menjadi indah dan berarti..
tapi... di lain hati ku...
aku merasakan cemas yang begitu melanda pikiran ku...
itu ku sadari saat sosok itu melambaikan tangannya..
saat aku ingin memasuki rumah..
ada apa dengan diriku.. kecemasaan apa ini..?
bila ku tanya pada orang lain.. mungkin tak ada yang dapat mengetahuinya..
karna aku lah kunci semua tentang diriku..
dan aku lah yang mengerti diriku..
tapi.. ada apa ini...??
aku tak mengerti.
Kepalanya mulai terasa sakit. Pandangannya pudar dan perutnya terasa melilit. Tiba-tiba dia menahan sesuatu agar tidak keluar. Secepat mungkin yang dia mampu, kakinya berlari ke arah kamar mandi, dan melumpahkan semua yang tertahan di dalam mulutnya. Tak mampu menahan lagi... dia pun muntah begitu banyak. "Sakit sekali..." gumamnya lemas. Dia terduduk lemas tak berdaya di sisi pintu kamar mandi. Tatapannya mulai sayu, "aarrgghh.....!! kepala ku... sakit..." geramnya sambil menangis perih.
Papa yang mendengar geraman anaknya yang begitu keras dari arah kamar langsung berlari, dengan di ikuti seorang suster. Pria tua itu mendapati anaknya yang pingsan dan dengan sergap menggendong anaknya ke kasur. Bukan main kalang kabutnya Burhan melihat anaknya yang tak berdaya di kamar mandi dengan muntah yang berserakan. Pria tua itu menghela nafas berat. Dan laki-laki itu pun menelpon dokter, agar segera datang memeriksa ke adaan anaknya.
0 komentar :
Posting Komentar